Kegiatan Lomba Mangenta Dilaksanakan Untuk Melestarikan Warisan Leluhur Suku Dayak
yl
Hai Kalteng - Palangka Raya - Kenta adalah makanan tradisional khas suku Dayak terbuat dari ketan yang sangat gurih untuk dinikmati. Dalam mengolah kenta, diawali dengan menyangrai padi ketan kemudian menumbuknya di dalam lesung kayu sehingga berbentuk pipih, lalu diayak untuk membuang kulitnya. Agar rasanya lebih nikmat, kenta biasanya dicampur dengan parutan kelapa dan air kelapa muda lalu ditaburi sedikit gula pasir. Kenta juga dapat diseduh dengan air panas dan diberi campuran susu. Tekstur kenta yang kenyal membuat olahan ini terasa semakin nikmat karena rasanya yang manis. Cara mengolah kenta inilah yang disebut Mangenta.
Pada tahun 2022 ini, mangenta kembali digelar dan dipusatkan di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (22/5/2022), sebagai salah satu rangkaian kegiatan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2022. FBIM tahun 2022 ini dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Jadi Ke-65 Provinsi Kalimantan Tengah.
(Baca Juga : Sahli Yuas Elko Hadir Buka Dialog Ketahanan Ekonomi Provinsi Kalteng Tahun 2024)
Mangenta kali ini diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah dan juga melibatkan unsur Perangkat Daerah. Tidak ketinggalan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng pun ikut ambil bagian dalam event ini. Tampak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Dislutkan Prov. Kalteng antusias ikut serta dalam kegiatan ini.
Mangenta ini merupakan rangkaian kegiatan FBIM tahun 2022 yang didaftarkan untuk memecahkan rekor MURI sebagai peserta terbanyak. Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran didampingi istri Ny. Ivo Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo. Mangenta serentak ini diawali dengan prosesi menumbuk di dalam lesung oleh Gubernur beserta istri bersama Wakil Gubernur dan dilanjutkan dengan menyangrai padi ketan yang ada di wajan/penggorengan.
Dalam sambutannya, Sugianto Sabran mengatakan bahwa mangenta tahun ini dilaksanakan bertujuan untuk melestarikan warisan leluhur suku Dayak.
“Mangenta ini saya harapkan menjadi event tahunan yang akan kita laksanakan setiap tahun selain event lainnya seperti mangaruhi atau menangkap ikan yang juga menjadi salah satu kegiatan dalam festival tahun ini,” ungkap Sugianto Sabran.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dislutkan Prov. Kalteng H. Darliansjah yang hadir mendampingi Gubernur mengatakan bahwa melalui mangenta ini kita belajar bahwa kerja sama sangat diperlukan dalam menghasilkan suatu karya terbaik. Kerja sama yang baik inilah yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama sebagai bagian dari keluarga besar Dislutkan Prov. Kalteng agar bekerja sama mewujudkan Kalteng BerAKHLAK penuh dengan KeBERKAHan.
“Mangenta ini merupakan salah satu momentum dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah Ke-65 yang tidak hanya digunakan sebagai bagian dari festival saja namun memotivasi kita untuk bersatu dan bekerja sama dalam membangun Kalimantan Tengah,” pungkas Darliansjah. (Sumber : Diskominfo Kalteng)
- Tinggalkan Komentar